Daun Mengkudu, si Penghambat Pertumbuhan Bakteri “Diare” | fatia kanza

Daun mengkudu atau dalam bahasa latin disebut dengan Morinda citrifolia L, merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk mengobati salah satu masalah eliminasi, yaitu diare. Pemanfaatan daun mengkudu ini, dilakukan setelah adanya penelitian yang dilakukan oleh Rina Widiana at al, yang mengungkap bahwa kandungan dalam daun mengkudu dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp.

Apa itu Diare??

Diare adalah suatu penyakit dimana penderita mengalami buang air besar yang sering dengan kandungan air yang berlihan atau kotoran yang dikeluarkan lebih cair dari biasanya (Lingga, 2002). Menurut data WHO  diare merupakan penyebab kematian balita nomor satu di dunia. Di indonesia diare merupakan pembunuh balita nomor 2 setelah infeksi saluran pencernaan akut. Diare disebabkan oleh banyak faktor, seperti penyakit saluran pencernaan, intoleransi terhadap makanan tertentu atau karena adanaya infeksi oleh mikroorganisme, seperti bakteri, virus, dan parasit. Bakteri yang dapat menyebakan diare terdiri dari banyak jenis, tapi yang terpenting diantaranya adalah Escherichia coli dan Salmonella sp (Anonimus, 2010).

Bagaimana pengobatan atau terapi untuk Diare??

           
Terapi terhadap serangan diare akut biasanya menggunakan obat sintetik, namun obat ini biasanya menyebabkan mikroorganisme  resisten dalam pencernaan dan menimbulkan beberapa efek samping. Beberapa bakteri menghasilkan toksin yang menyebabkan sel usus halus memproduksi cairan melampaui kemampuan usus besar untuk menyerap cairan dan keadaan ini akan menyebabkan diare. Untuk mengatasi maslah tersebut, menarik untuk dilihat kemampuan anti mikroba yang dimiliki tanaman obat dalam mencegah infeksi yang disebabkan oleh Escherichia coli dan Salmonella sp.

Bagaimana bisa menghambat???

           
Kemampuan tanaman dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp, disebabkan karena memiliki sejumlah bahan aktif yang berfungsi sebagai zat antimikroba seperti minyak antisiri, alcohol, senyaa aldehid, keton, fenol, dan derivatnya (Rosnila dalam sari, 2004). Berdasarkan komposisi bahan aktif tanaman obat ini  dapat dilihat potensinya untuk menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Salmonella sp. Nah, salah satu tanama obat yang sering digunakan oleh masyarakat untuk mengatasi diare adalah dengan menggunakana daun mengkudu.

Terus.......Kenapa daun mengkudu??

Daun mengkudu dapat digunakan sebagai obat diare karena, daun mengkudu memilki kandungan kimia yang terdiri dari asetil ester, asam kapril, morinda dior, dan morondin (Tampubolon, 1995). Selain itu, mengkudu juga mengandung zat aktif seperti minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol, dll. Selain itu. Kandungan mengkudu yang berfungsi sebagai antimikroba adalah antra-quinon, dan scolopetin. Senyawa antraquinon dapat melawan bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Salmonella sp. Senyawa scolopetin sangat efektif sebagai anti peradangan dan anti alergi (Bangun dan Sarwono, 2002).

Bagaimana pengolahan daun mengkudu??

Daun mengkudu yang akan digunakan sebagai obat diare akan dibuat dalam bentuk ekstrak, sehingga klien dapat meminumnya dengan mudah.

Pembuatan ektrak daun mengkudu:

1. Pilihlah daun mengkudu yang muda, berwarna hijau mengkilap dan masih segar. 
2. Cuci dan digeruslah daun mengkudu dengan menggunakan lumping. 
3. Peras atau saring dengan menggunkan kain kassa untuk mendapatkan ekstrak daun mengkudu. 
4. Tambahkan air pada ekstrak daun mengkudu, dan rebus sampai mendidih.
5. Jadilah ramuan ekstrak daun mengkudu untuk menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Salmonella s.

Keterangan: Ramuan ekstrak daun mengkudu dapat diminum 3 kali sehari sebanyak satu gelas, dan diminum satu jam sebelum makan. (Mahendra, 2005).

Daftar Pustaka:

Widiana, R., Indriati, G., Harsinta, N. Daya Hambat Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Terhadap Pertumbuhan bakteri penyebab diare. Hal. 1-5